Tugu Jepang, Wisata Sejarah Kota Kupang Penuh Misteri

\

Kota Kupang bukan hanya sebagai ibukota provinsi, tapi juga merupakan salah satu kota dengan pilihan destinasi wisata terbaik di Nusa Tenggara Timur. Kota Kupang memiliki berbagai opsi wisata, antara lain wisata alam, wisata kuliner, dan wisata sejarah. Kota ini menjadi tujuan destinasi wisata untuk wisatawan local maupun asing.

Oleh karena itu, Kota Kupang dapat dikatakan sebagai jantung kehidupan masyarakat NTT. Kota ini mampu menyuguhkan sisi-sisi istimewa yang selalu bisa menjadi magnet rindu bagi para wisatawan.

Para wisatawan dapat dengan leluasa untuk berkunjung sekaligus menikmati berbagai jenis tempat wisata di kota ini. Selain karena akses yang mudah, sarana dan prasarana yang memadai, juga karena harganya yang terjangkau.

Para wisatawan dapat dengan mudah mengunjungi tempat-tempat wisata yang berada di daerah tengah kota atau bahkan sampai di daerah bukit dan pesisir. Salah satunya adalah wisata sejarah Tugu Jepang.

Wisata sejarah ini terletak di daerah Penfui, tepatnya di Jalan Antonov RT.17/RW.18 Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa Kota Kupang. Tugu Jepang merupakan situs peninggalan bangsa Jepang saat perang dunia kedua melawan Sekutu. Situs ini dibangun pada bulan April 1943.

Jika berbicara tentang wisata sejarah, pasti yang akan terlintas dipikiran kita mengenai asal-usul maupun cerita dibalik suatu objek wisata sejarah.

Tugu Jepang sebagai salah satu objek wisata sejarah, pastinya memiliki berbagai kisah dibaliknya. Dan tentunya yang paling menarik adalah cerita mistisnya.

Sebelum pembangunan situs Tugu Jepang itu, area tersebut merupakan tempat pembakaran mayat tentara Jepang yang gugur di medan perang melawan tentara Sekutu. Situs Tugu Jepang berbentuk persegi empat berundak-undak dengan 17 anak tangga.

Undakan pertama paling bawah terdapat lima tangga, undakan kedua ada tujuh tangga dan undakan ketiga ada enam tangga. Pada undakan ketiga terdapat sebuah ruangan ukuran 1x1 meter dengan pintu menghadap arah utara.

Tugu bagian depan yang menghadap Selatan menampilkan dua marmer yang bertuliskan nama- nama tentara jepang yang jenazahnya dibakar di lokasi tersebut.

Sayangnya marmer itu sudah hilang dicuri orang yang tidak tahu keberadaannya sampai saat ini.

Ruangan puncak tugu yang berukuran 1x1 meter yang ada pada bangunan ini merupakan tempat pemujaan yang dilakukan enam orang serdadu Jepang. Pada tahun 1983, rombongan veteran tentara Jepang mengunjungi Tugu Jepang Kupang tersebut. Mereka melakukan ritual penyembahan dan penghormatan dengan membakar kemenyan dan menyusunnya mengelilingi situs.

Ada cerita mistis dari warga sekitar Tugu Jepang di Kota Kupang.

Beberapa warga setempat pernah melihat orang pendek berpakaian serdadu Jepang mendorong meriam masuk dan keluar dari tugu itu.

Seringkali juga terdengar seperti hentakan kaki yang menggunakan sepatu lars yang dianggap masyarakat sekitar adalah arwah pasukan Jepang yang sedang baris berbaris.

Ada juga yang pernah melihat api rokok yang diduga adalah arwah serdadu Jepang sedang mengisap rokok di sekitar tugu dan lainnya saat malam hari.

Sekitar 500 meter arah selatan dari Situs, terdapat beberapa gua alam yang dibangun Jepang yang digunakan untuk menyimpan persenjataan dan peralatan perang. Juga terdapat reruntuhan bangunan yang digunakan sebagai kantor pemerintahan Jepang saat perang.

Namun, dibalik segala kisah asal-usul maupun cerita dibaliknya, saat ini Tugu Jepang merupakan suatu peninggalan sejarah yang patut diapresiasi. Di zaman grobalisasi ini, ketertarikan terhadap wisata sejarah sangat kurang diminati. Olehkarena itu, artikel ini bertujuan untuk

mempromosikan salah satu wisata sejara ini agar kembali dikenaloleh masyarkat. Bukan hanya oleh masyarakat dalam daerah, tapi juga luar daerah bahkan masyarakat asing.

Tapi, yang pasti jika berbicara tentang berwisata, tidak akan luput dari sarana dan prasarana untuk sampai ke tempat itu. Oleh karena itu, artikel ini juga akan membahas perihal segala sarana dan prasarana pendukung agar wisatawan yang berkunjung dapat merasa nyaman dan mudah dalam mengakses wisata atau destinasi yang ditujunya.

Hotel Ledetadu

[gambar hotel Ledetadu] Sumber: pegi-pegi Hotel ini terletak Jalan Matahari No.60, Oesapa Selatan, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang, tepatnya berjarah kurang lebih lima menit dari Bandara El Tari Kupang. Hotel ini menyediakan fasilitas penginapan dekat bandara yang nyaman dan murah.

Letaknya yang strategis membuat Hotel Ledetadu menjadi tempat yang ideal bagi tamu- tamu transit atau bagi tamu yang melakukan perjalanan di Kota Kupang. Akses dari Bandara El Tari ke Hotel dapat menggunakan taksi ataupun kendaraan online.

Hotel ini sangat terjangkau dari segi harga, akses dengan bandara yang dekat, serta free WIFI dan kopi. Untuk standar pada hotel ini terdapat tiga jenis, yaitu standar fan, standar AC, dan deluxe.

Untuk harganya sendiri, kamar dengan standar kipas angin dihargai dengan Rp 75.000 per malam. Kamar dengan standar AC seharga Rp 125.000 per malam, sedangkan kamar Deluxe seharga Rp 195.000 per malam.

Kendaraan Online

Wisata Tugu Jepang ini dapat dijangkau dengan mengunakan kendaraan karena letaknya yang berada di pinggir jalan dan juga masih berada di Kota Kupang. Jadi, memudahkan

para wisatawan, baik yang datang ke Kota Kupang untuk perjalanan bisnis ataupun berlibur.

Untuk sampai ke tempat ini, para wisatawan dapat merogoh kocek tergantung dari jarak tempat wisatawan berada dengan Tugu Jepang. Ada berbagai aplikasi memesan kendaraan online yang disarankan seperti Maxim, Indriver, Gojek, dan Grab. Gunakanlah aplikasi yang menurut Anda sesuai dengan selera Anda, misalnya tentang ketepatan waktu, ketepatan titik, serta harga.

Demikian artikel ini seputar wisata sejarah Tugu Jepang beserta cerita mistis dibaliknya. Tapi, Tugu Jepang bukan satu-satunya wisata sejarah Kota Kupang. Masih banyak lagi wisata sejarah dengan kisahnya masing-masing. Jadi, jika Anda bosan berwisata dengan mengunjungi tempat wisata alam atau wisata kuliner, wisata sejarah menjadi opsi terbaik untuk menghilangkan kebosanan atau kejenuhan Anda. Bukan sekadar berkunjung, tapi Anda juga mendapatkan wawasan baru. Semoga artikel ini bermanfaat dalam menambah pengetahuan Anda.